Kamis, 07 April 2016

Reklamasi Palu



FOTO HL REKLAMASI.JPG
            Kota Palu merupakan suatu kota yang berada di wilayah teluk yang kemudian dikenal dengan sebutan teluk Palu. Perkembangan Kota Palu menurut berbagai sumber menilai bahwa perkembangan yang ada di kota Palu terbilang cukup pesat yang bisa dilihat dari berbagai pembangunan yang tersebar di daerah kota Palu misalnya gedung-gedung, hingga pada pusat perbelanjaan. Namun, perkembangan Kota Palu yang dinilai cukup pesat ini mendapatkan suatu masalah yaitu lahan kota Palu yang sempit karena kondisi geografis kota Palu sendiri terdiri dari lembah yang sempit, bukit, dan pegunungan yang memanjang sepanjang teluk Palu. Dengan adanya masalah tersebut, maka para investor-investor baik asing maupun lokal bekerja sama dengan pemerintah kota Palu mencari suatu cara agar dapat mewujudkan pembangunan yang ada di kota Palu dan salah satu solusi yang ada yaitu pembangunan reklamasi di wilayah teluk Palu. Pembangunan berupa reklamasi yang ada di teluk Palu tersebut kemudian menuai pro dan kotra antara masyarakat maupun pemerintahan. Jika melihat nilai guna dari pembangunan kota Palu sendiri tentunya reklamasi ini sangatlah membantu dalam pembangunan kota Palu yang semakin pesat, namun jika dilihat dari dampak yang diakibatkan dengan adanya pembangunan reklamasi teluk Palu ini tentu kita akan menemukan masalah yang tidak sedikit salah satunya yaitu berdampak pada kehidupan biota laut yang ada di sekitar wilayah reklamasi tersebut. Dengan adanya reklamasi tentunya akan sangat menggangu kehidupan hewan maupun makhluk hidup lainnya yang ada karena adanya gangguan berupa perubahan warna maupun kadar air yang ada di sekitar wilayah reklamasi. Dengan terganggunya biota laut tersebut secara tidak langsung juga akan menggangu para nelayan yang sering memancing di daerah tersebut, dengan adanya reklamasi tersebut maka para nelayan tentunya harus menambah jarak berlayarnya dan bisa saja mengurangi hasil dari tangkapan para nelayan karena adanya gangguan dari pembangunan reklamasi tersebut. Selain dari pada itu, pembangunan reklamasi di wilayah teluk Palu juga akan mengganggu kehidupan para masyarakat sekitar akibat dari debu dari pasir atau bahan dari pembangunan reklamasi tersebut yang beterbangan kemana-mana akibat angin yang kencang. Julukan Kota Palu sebagai  Kota Lima Dimensi  sepertinya akan  tinggal kenangan dalam beberapa tahun ke depan.  Pasalnya, teluk yang menjadi salah satu dimensi keindahan landscape Kota Palu semakin terhimpit dengan adanya reklamasi.

Palu Saat Ini



images.jpeg

Permasalahan drainase atau selokan merupakan suatu permasalah yang tidak lazim terjadi di beberapa kota di Indonesia, baik itu di kota besar seperti Jakarta, Surabaya maupun kota yang tergolong kota kecil misalnya kota Palu. Permasalah mengenai drainase ini berupa rusakya struktru drainase maupun tersumbatnya drainase. Permasalahan ini tidak terlepas dari permasalahan pembuangan sampah sembarangan sehingga ketika hujan turun maka akan membawa sampah-sampah tersebut masuk ke drainase yang mengakibatkan tersumbatnya drainase-drainase yang ada di sepanjang jalan. Drainase yang tersebut tentunya akan membuat aliran air akan berhenti dan membuat airnya meluap ke jalan, yang tentunya akan mengganggu pengguna jalan. Mengganggu dalam hal ini yaitu berupa bau yang menyengat dan genangan air yang ada di pinggir jalan akan memungkinkan terjadinya kecelakaan. Salah satu contoh yaitu drainase yang ada di jalan Setia Budi yang mana telah mengalami kerusakan dan tersumbat sehingga air yang ada di drainase tersebut meluap hingga ke tengah jalan dan tentunya mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal ini tentunya akan mengganggu para pengguna jalan yang lewat. Dengan adanya kejadian seperti ini tentunya akar dari masalah tersebut yaitu pembuangan sampah sembarangan yang mengakibatkan tersumbatnya drainase yang ada, sehingga perlu adanya penanganan langsung dari pemerintah baik itu berupa sosialiasi mengenai sampah ataupun penanganan terhadap kerusakan dari konstruksi drainase sendiri.

Palu Saat Ini



index.jpeg

Tidak bisa dipungkiri bahwa kekayaan alam yang ada di Indonesia sangatlah banyak salah satunya yaitu bahan tambang. Di daerah Sulawesi Tengah sendiri juga sangat banyak terdapat tambang-tambang yang bersebaran, salah satu contohnya yaitu tambang batu dan pasir yang ada di pesisir teluk Palu, dari Kab. Donggala, Palu, Labuan dan wilayah Toaya. Hampir di sepanjang pesisir dan gunung terdapat tambang pasir dan batu yang beroperasi. Dengan banyaknya tambang yang tersebar di wilayah tersebut tentunya memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berlalu lalang. Dampak positif akibat adanya tambang tersebut yaitu salah satunya terbukanya lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk bekerja di tempat penambangan serta adanya pemasukan daerah akibat pajak yang di bebankan untuk tiap-tiap tambang. Namun dibalik dampak positif yang diberikan tersebut terdapat banyak dampak negatif yang juga diberikan akibat adanya tambang-tambang yang beroperasi. Salah satu dampak yang sangat signifikan yang dialami oleh masyarakat sekitar yaitu masalah kebersihan, dengan adanya tambang pasir atau batu tentunya akan mencemar sungai yang ada disekitarnya yang mana sungai tersebut dimanfaatkan oleh warga sebagai wadah pengambilan air bersih namun hal tersebut tentunya berbanding terbalik ketika tambang-tambang tersebut beroperasi. Dampak negatif yang diberikan terkait kebersihan yaitu kadar kebersihan udara yang ada. Tentunya dengan adanya penambang pasir maka hasil tambang pasir atau proses tambang tersebut akan mengangkat banyak debu maupun pasir ke udara sehingga kadar bersih udara di sekitar tambang tersebut akan tercemari. Selain itu, disetiap tambang tentunya memerlukan dan menggunakan alat transportasi angkut yang besar. Dengan melihat hal ini, tentunya akan berpengaruh pada kondisi jalan yang selau di lalui oleh kendaraan proyek tersebut. Salah satunya contohnya yaitu jalan yang ada di sepanjang teluk Palu dari kota Palu menuju ke arah Donggala. Disana bisa kita melihat kenyataan bahwa sangat banyak pasir-pasir ataupun bebatuan kecil yang bertebaran di sepanjang jalan. Hal ini tentunya akan mengganggu kenyamanan para pengguna jalan terutamanya kendaraan bermotor yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.