Tugas Kelompok:
EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH
“TEKNIK PENILAIAN, PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN ”
DISUSUN OLEH KELOMPOK IV:
SYAHRUL MUBARAK A
311 14 044
EVI TRISNAYATI A
311 14 046
MUH. ALDINO RAMADHAN A
311 14 011
AFRIADI TUNGGUL A
311 14 024

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dari kelompok
IV dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Teknik Penilaian, Proses, dan Hasil Pembelajaran”
ini dengan baik dan sesuai petunjuk.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun pada intinya untuk memperbaiki kekurangan agar dimasa
mendatang bisa menjadi lebih baik lagi.
Ucapan terima kasih kepada dosen pengajar yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makala ini. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.
Palu, September 2016
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………........... i
DAFTAR ISI
………………………………………………………………............... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ……………………………………………………..................... 1
B. Rumusan
Masalah ………………………………………………........................ 2
C. Tujuan
................……………………………………………….........…............. 2
BAB II: PEMBAHASAN
A. Teknik Penilaian
..........................................................………………................. 3
B. Proses Penilaian ..................................……....................................….................. 6
C. Hasil Penilaian
...................................................................................................... 6
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………......………............. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus
dikuasai oleh guru yaitu evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan
tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi
pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan hasil
belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan
guru, yang salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran.
Masih banyak lagi model yang menggambarkan kompetensi dasar yang harus dikuasai
guru. Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi dasar guru selalu
menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam mengevaluasi
pembelajaran, sebab kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki setiap guru atau
calon guru.
Dalam evaluasi selalu mengandung proses.
Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan dalam
bahasa perilaku. Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat
evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan
menantang, yang harus disadari oleh para guru. Beberapa tingkah laku yang
sering muncul serta menjadi perhatian para guru adalah tingkah laku yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu pengetahuan intelektual (kognitif),
keterampilan (psikomotor), yang menghasilkan tindakan, dan bentuk lain adalah
values dan attitudes atau yang dikategorikan ke dalam affectife domain.
Evaluasi harus dilakukan secara
sistematis dan kontinu agar dapat menggambarkan kemampuan para siswa yang
dievaluasi. Kesalahan utama yang sering terjadi diantara para guru adalah bahwa
evaluasi diadakan pada saat tertentu, seperti pada akhir unit, pertengahan, dan
akhir suatu program pengajaran. Akibat yang terjadi adalah minimnya informasi
tentang para siswa sehingga menyebabkan banyaknya perlakuan prediksi guru
menjadi bias dalam menentukan posisi mereka dalam kegiatan kelas.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Teknik
Penilaian dalam Pembelajaran?
2.
Bagaimana Proses
Penilaian dalam Pembelajaran?
3. Bagaimana Hasil Penilaian dalam Pembelajaran?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
teknik penilaian dalam pembelajaran.
2.
Untuk mengetahui
proses penilaian dalam pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui
hasil penilaian dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam setiap
pembelajaran yang dilakukan dalam kelas tentunya membutuhkan penilaian dalam
setiap pembelajarannya sehingga para pendidik dapat mengetahui seberapa besar
para peserta didik mendapatkan ilmu selama proses pembelajaran. Sehingga untuk
mendapatkan nilai dari peserta didik tersebut membutuhkan penilaian yang mana
terbagi menjadi teknik penilaian, proses serta hasil penilaian pembelajaran
tersebut.
A.
TEKNIK PENILAIAN
Teknik
penilaian merupakan suatu metode atau cara dalam melakukan suatu penilaian yang
dilakukan oleh guru atau tenaga pengajar untuk mengetahui informasi mengenai
tingkat keadaan belajar serta prestasi yang dimiliki oleh peserta didik dalam
selama proses pembelajaran. Adapun teknik penilaian pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
1.
Teknik Tes
Tes
yaitu salah satu cara yang dapat digunakan dalam melakukan kegiatan penilaian
yang didalamnya terdapat serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk menilai keterampilan, pengetahuan, kecerdasan serta kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik baik itu individu maupun kelompok. Dalam melakukan
tes penilaian tersebut, terdapat beberapa cara yaitu dengan cara tes tertulis,
tes tidak tertulis serta tes perbuatan atau praktek.
a.
Tes Tertulis
Tes tertulis
yaitu tes yang mana soal-soal atau materi penilaiannya harus dijawab oleh
peserta didik dengan cara memberikan jawabannya secara tertulis. Adapun tes
tertulis terbagi menjadi dua bagian yaitu tes bentuk uraian dan tes bentuk
objektif.
b.
Tes Tidak
Tertulis (Lisan)
Tes tidak
tertulis atau sering disebut sebagai tes lisan yaitu suatu cara penilaian yang
dalam pelaksanaannya dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara
langsung antara pendidik dan peserta didik.
c.
Tes Perbuatan
(Praktek)
Tes perbuatan atau praktek merupakan suatu cara
penilaian yang penugasannya disampaikan dalam bentuk secara lisan dan kemudian
pelaksaan tugasnya dinyatakan dengan bentuk perbuatan atau unjuk kerja. Adapun
penilaiannya dilakukan saat peserta didik melakukan persiapan, pelaksanaan
hingga pada hasil dan pencapaian tugas yang diberikan kepada peserta didik
tersebut. Dalam penilaiannya, tes praktek ini pada umumnya memerlukan sebuah
format pengamatan. Bentuk dari format pengamatan tersebut dapat disesuaikan
dengan pengamatan yang akan dilakukan oleh peserta didik.
2.
Teknik Non-Tes
Teknik
Non-Tes salah satu bentuk penilaian yang sangat penting dalam melakukan
penilaian terhadap peserta didik dalam ranah afektif dan psikomotor, yang mana
hal tersebut berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankan pada aspek
kognitif. Dalam pelaksanaannya, teknik non-tes terbagi dalam berbagai bentuk
yaitu:
a.
Obeservasi, merupakan suatu proses pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan secara sistematis, logis, objektif, serta bersifat
rasional mengenai berbagai fenomena dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
menurut Yaumi dan Damopolili, Obeservasi yaitu kemampuan untuk memerhatikan,
mencatat kejadian, atau cara melihat sesuatu atau dapat dikatakan pengamatan
langsung dengan penuh perhatian dan merekam secara sistematis apa yang dilihat,
didengar dan dirasakan. Dalam evaluasi pembelajaran, obeservasi sendiri
digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik pada saat PBM,
berdiskusi, mengerjakan tugas serta dalam hal lainnya. Instrumen yang digunakan
dalam pengamatan tersebut dapat berupa angket sederhana, skala rating, format
catatan terbuka-tertutup yang merekam komentar-komentar singkat yang diberikan
oleh peserta didik.
b. Wawancara,
merupakan salah satu teknik penilaian non-tes dengan cara melakukan percakapan
atau tanya jawab baik itu secara langsung ataupun menggunakan media. Dalam cara
wawancara ini, pendidik dapat menanyakan langsung tentang sikap peserta didik
terhadap pembelajaran.
c.
Angket (Survei)
Angket atau survei merupakan rangkaian pertanyaan
untuk mengumpulkan informasi dari individu (Yaumi dan Damopilii). Angket
merupakan cara penilaian hasil belajar siswa yang berupa daftar pertanyaan
tertulis untuk menjaring informasi tentang suatu hal. Pertanyaan angket atau
survei dapat menggunakan daftar petanyaan terbuka dan tertutup tergantung dari
jenis infomasi yang ingin diperoleh.
d.
Portofolio. Teknik ini dilakukan dengan cara
pengumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam karya tertentu yang
diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan belajar serta prestasi belajar
siswa.
B. PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN
Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan
sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar mengajar menyangkut
penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa dan
keterlaksanaan proses belajar mengajar. Tindak lanjut dari penilaian proses pembelajaran jika memperoleh hasil yang
kurang memuaskan, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berarti
seorang guru berusaha mengetahui penyebab
kesukaran peserta didik dalam proses belajar
tersebut, pada gilirannya menemukan suatu cara sebagai solusi permasalahan tersebut. Berbeda halnya dengan kegiatan ujian,
jika seorang guru menemukan peserta didik tidak
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
maka solusinya adalah melakukan pembelajaran remedial.
Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama
efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran.
Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan komponen-komponen
proses belajar mengajar
seperti tujuan pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar dan
mengajar guru, dan penilaian.
C. PENILAIAN
HASIL BELAJAR
Sudjana mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas
mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran
hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil
belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
Penilaian hasil belajar yang
dilakukan oleh pendidik baik itu berupa penilaian formatif maupun sumatif dalam
pelaksanaannya memiliki perbedaan. Ada pendidik yang sengaja mempersiapkan
aspek penilaiannya dengan baik namun ada pula yang melaksanakan penilaian
tersebut hanya untuk melaksanakan kelengkapan tugas mengajarnya bahkan tidak
peduli dengan apapun hasil dari tindakan penilaian yang dilakukannya. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut
terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran
dan dampak pengiring.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses hasil belajar
peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu. Keputusan yang dimaksud adalah tentang keputusan peserta
didik, seperti menilai atau juga keputusan kenaikan kelas dan kelulusan.
Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai
perkembangan belajarnya secara optimal. Karena pentingnya suatu penilaian dalam
proses belajar mengajar maka diperlukan adanya teknik, proses hingga hasil dari
pembelajaran tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. Contoh Penilaian Hasil
Belajar. www.apyusa.com. Diakses
pada hari Jum’at, 16 September 2016.
Arifah Muin. 2014. Penilaian Proses
dan Hasil Belajar. www.muinarifah.blogspot.com. Diakses
pada hari Jum’at, 16 September 2016.
Burhan. 2001. Penilaian
Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. BPFE. Yogyakarta.
Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A. 2013. Prinsip-Prinsip
Desain Pembelajaran (Disesuaikan Dengan Kurikulum 2013). Kencana. Jakarta.
Dr. Nana Sudjana. 2013. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Hikma Wantia. 2015. Metode, Teknik,
dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar. www.gadisgigikecil.blogspot.co.id. Diakses
pada hari Jum’at, 16 September 2016.
James S Cangelosi. 1995. Merancang
Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Penerbit ITB. Bandung.
Kastiana Yudi. 2011. Teknik Penilaian
Hasil Belajar Siswa. www.yudikastiana.wordpress.com. Diakses
pada hari Jum’at, 16 September 2016.
Sukino Pujo. 2015. Penilaian Hasil
Belajar Sejarah. www.pojusukino.blogspot.com. Diakses
pada hari Jum’at, 16 September 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar